1. Pengertian Fungsi
Fungsi adalah sekelompok
aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau
pelaksanaannya.
Fungsi dapat dihubungkan berbagai bidang yaitu : fungsi
diatonik, sesuatu istilah dalam teori musik, fungsi
(biologi), sesuatu yang menjelasakan bagaimana
seleksi alam terjadi, fungsi (ilmu komputer),
atau sub rutin, bagian dari sebuah kode pemrograman di dalam program yang lebih
besar, dan menjalankan tugas tertentu,
fungsi (teknik),
berhubungan dengan bagian dari suatu sistem yang lebih besar, fungsi
(bahasa), dalam linguistik berarti suatu cara
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan bahasa tersebut, fungsi (matematika),
suatu entitas abstrak yang mengasosiasikan suatu masukkan kepada suatu keluaran
yang saling terkait berdasarkan peraturan tertentu dan baku, fungsi
model, fungsi, kegiatan dan proses yang terangkum
dalam suatu tatanan tertentu, function object,
atau functor atau functionoid, suatu konsep dalam pemrograman 'object-oriented', function
Drinks, perusahaan minuman yang berbasis di
Redondo Beach, California.
2.
Pengertian Tujuan
Penentuan tujuan merupakan langkah
pertama dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah
sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. namun demikian, banyak
individu / organisasi yang salah kaparah dalam menentukan tujuan dengan cara
membuat beberapa tujuan dalam sebuah perencanaan. Hal ini tentu akan
membingungkan dan berakibat kurang maksimalnya hasil yang bisa dicapai.
3
|
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi tujuan menurut para ahli :
Tujuan merupakan misi sasaran yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan manajer
bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut (H.R. DAENG NAJA).
Tujuan merupakan bagian dari fungsi
planning atau perencanaan dan merupakan langkah awal fungsi manajemen (IDA NURAIDA).
Tujuan merupakan bagian dari proses
mencapai keserasian dan konsentrasi kekuasaan (SPILLANE, SJ).
Tujuan merupakan norma terakhir
untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi tidak mempunyai
dasar yang jelas (ABUBAKAR A & WIBOWO).
Tujuan merupakan langkah pertama
dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai
kesuksesan (KEN
MCELROY).
Tujuan merupakan sesuatu yang
mungkin untuk dicapai, bukan sesuatu yang utopis (JEMSLY H & MARTANI H).
Tujuan merupakan kunci untuk
menentukan atau merumuskan apa yang akan dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus
dilaksanakan dan disertai pula dengan jaringan politik, prosedur, anggaran
serta penentuan program (YAYASAN TRISAKTI).
Tujuan merupakan realisasi dari misi
yang spesifik dan dapat dilakukan dalam jangka pendek (TOMMY SUPRAPTO).
Tujuan merupakan pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di mana organisasi atau perusahaan bermaksud untuk
mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang
di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
3.
Pengertian Asas
Asas adalah landasan yang mendasari
pelaksanaan bimbingan konseling. Menurut Prayitno 1987. Asas (prinsip) merupakan suatu pernytaan
fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan
tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan tindakan. Asas sifatnya
permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan
intisari kebenran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar
tapi bukan suatu yang absolute atau mutlak. Artinya penerapan asas harus
mengembangkan keadaan-keadaan khusus yang berubah-ubah.
4. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling adalah sebuah
pemberian bantuan dari konselor kepada konseli (klien) untuk mencapai kemandirian
klien.
Sedangkan menurut para ahli :
Sedangkan menurut para ahli :
Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu
untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal
telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh
Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai
dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang
ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan
oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.
Maka untuk memahami pengertian dari
bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para
ahli sebagai berikut :
“Bimbingan sebagai bantuan yang
diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku
suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank
Parson ,1951).
Frank Parson merumuskan pengertian
bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk
memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini
masih sangat spesifik yang berorientasi karir. “Bimbingan membantu individu untuk
lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).
Pengertian bimbingan yang dikemukan
oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri,
pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.
“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).
“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).
Pengertian yang dikemukakan oleh
Bernard & Fullmer bahwa bimbingan
dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
“Bimbingan sebagai pendidikan dan
pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai
pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini
menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan
yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Dari beberapa pengertian bimbingan
yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang
pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah :
“Suatu proses pemberian bantuan
kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh
seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar
individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya
secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat”
1. Fungsi, Tujuan Asas dan prinsip Bimbingan Konseling
a. Fungsi
Bimbingan Konseling
1) Fungsi pencegahan merupakan usaha
pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya masalah;
2) Fungsi Penyaluran merupakan layanan
bimbingan konseling yang membantu siswa untuk menyalurkan bakat, minat,
kecakapan dan kebutuhan sesuai dengan keadaan pribadinya;
3) Fungsi penyesuaian adalah layanan
bimbingan konseling berfungsi membantu individu dalam terciptanya penyesuaian
antara siswa dan lingkungannya;
4) Fungsi perbaikan merupakan usaha
layanan bimbingan setelah fungsi-fungsi di atas mengalami gangguan;
5) Fungsi pengembangan merupakan fungsi
bimbingan dalam mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilki
individu;
6) Fungsi adaptasi yaitu fungsi yang
membantu pada pelaksana pendidikan, khususnya guru atau dosen, widiaiswara, dan
wali kelas untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan individu.
b. Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan
pemeberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat :
1)
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karier serta kehidupannya pada masa yang akan datang;
2)
Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin;
3)
Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat, serta lingkungan kerjanya;
4)
Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan
kerja.
c.
Asas Bimbingan Konseling
Asas terbagi menjadi :
1)
Asas Kerahasiaan adalah segala sesuatu yang dibicarakan dan
diperoleh dalam proses bimbingan dan konseling tidak boleh disampaikan kepada
orang lain. Contoh : konseli menceritakan bahwa ia memiliki penyakit
AIDS, maka konselor harus menjaga jangan sampai ia mengungkapkan rahasia itu
pada orang lain;
2)
Asas Kesukarelaan; mengandung pengertian bahwa pelaksanaan
bimbingan konseling hendaknya berlangsung atas dasar kesukarelaan dan ketulusan
dari kedua belah pihak, baik dari pihak konselor maupun dari pihak klien. Contoh : Ketika klien punya malasah,
baik itu yang berkaitan dengan teman ataupun guru, hendaknya dia datang kepada
konselor tanpa ada yang menyuruh (terpaksa), melainkan karena atas kemauannya
sendiri.
3)
Asas Keterbukaan; diharapkan ke dua belah pihak membuka diri
untuk kepentingan pemecahan masalah, konselor dalam hal ini harus terbuka dalam
memberikan tekanan dalam membantu memecahkan masalah kepada klien. Contoh : Klien punya pengalaman
jelek dan memalukan, seperti mencuri, mencopet dan lain-lain, hendaknya jangan
takut untuk mengungkapkannya. Dan konselorpun harus bisa membuka diri menerima
dan mendengarkan serta memberi layanan dengan baik.
4)
Asas Kekinian; bimbingan konseling menangani masalah yang
saat ini sedang dialami klien, bukan masalah yang terjadi pada masa lalu dan
bukan pula yang terjadi pada masa yang akan datang. Pembahasan masalah masa
lalu menjadi tanggung jawab psikoterapi. Contoh : Klien datang dengan
mengemukakan masalah yang sedang ia hadapi. Masalah itu bukan masalah masa
lalunya. Tetapi masalah yang ia hadapi pada saat ini juga.
5)
Asas Kemandirian; mengandung makna bahwa layanan bimbingan
konseling bertujuan membuat anak menjadi mandiri tidak bergantung pada orang
lain. Contohnya
: Konseling dilakukan dengan membantu siswa menemukan sendiri pemecahan
masalahnya. Si Ani tidak punya biaya untuk membeli buku. Maka konseling
mengarahkan agar si Ani dapat mandiri memikirkan upaya apa yang dapat
dilakukannya untuk dapat uang tanpa meninggalkkan sekolag agar ia bisa membeli
buku.
6)
Asas Kegiatan; bimbingan konseling merupakan proses bantuan,
diharapkan klien aktif melakukan kegiatan-kegiatan sehubungan dengan proses
layanan yang diterima oleh klien. Konselor harus mampu membangkitkan semangat
dan minat klien untuk mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah. Misalnya : Jika konseling dilakukan untuk mengembangkan
keberanian siswa berbicara, maka dapat dilakukan diskusi kelompok atau
permainan peran. Dan siswa / klien didorong agar tertarik mengikuti kegiatan
itu.
7)
Asas Kedinamisan; layanan bimbingan konseling menghendaki
terjadinya perubahan perilaku dalam diri klien kearah yang lebih baik.
Perubahan tersebut harus menuju ke sesuatu yang baru, kreatif, dan maju. Contohnya : Pada saat konseling
pertama siswa berpakaian lusuh, kurang sopan, maka sedikit sedikit siswa
dibimbing agar menjaga kerapian. Diharapkan semakin hari kerapian dan kesopanan
siswa dapat meningkat.
8)
Asas Keterpaduan; hendaknya meliputi seluruh aspek kehidupan
fisik dan psiko anak, sebab masalah yang dihadapi anak kemungkinan disebabkan
ketidaksesuaian antara aspek yang ada dalam diri anak. Contohnya dalam melakukan konseling
konselor tidak boleh hanya mempertimbangkan aspek fisik saja (kegiatan
sehari-hari, perilakunya yang tidak sopan atau hal lain) tetapi juga harus
memperhatikan psikologinya, mengapa ia melakukan sutau tindakan berdasarkan
psikologi yang ada pada dirinya.
9)
Asas Kenormatifan; layanan bimbingan konseling dilaksanakan
menurut norma-norma yang berlaku. Misalnya : Konseling tetap
memperhatikan norma, baik itu agama, kesopanan, kesusilaan dan norma hukum.
Konseling tidak mungkin dilakukan dengan mengenakan celana pendek (misalnya)
atau pakaian lain yang dirasa tidak pantas.
10) Asas Keahlian; layanan bimbingan
konseling dilakukan oleh petugas yang ahli, sehingga layanan yang dilakukan
akan menimbulkan hasil yang baik. Contohnya : Konseling harus
ditangani oleh Guru Bimbingan konseling (tenaga konselor) . Atau jika tenaga
konselor tidak dapat menyelesaikannya dapat dialihtangankan kepada yang lebih
ahli.
11) Asas Alih Tangan; layanan bimbingan
konseling harus dilakukan berdasarkan kemampuan masing-masing petugas yang
lebih mampu. Misalnya : Arman bermasalah dalam bidang penguasaan konten.
Anggap saja ia tidak mampu menyelesaikan tugas matematika. Maka ia dapat
dialihtangankan kepada guru Matematika agar ia mampu mengatasi masalahnya.
12) Asas Tut Wuri Handayani; menciptakan
suasanan yang aman nyaman dan menyenangkan. Contohnya : Guru mengupayakan
ruangan, suasana yang dapat membuat klien dapat nyaman untuk mengemukakan
masalahnya.
d. Prinsip
1) Bimbingan adalah untuk semua
individu; bimbingan dapat diberikan kepada semua individu dari segala umur
sesuai dengan jenis dan sifat permasalahan yang dihadapinya.
2) Bimbingan adalah layanan individu;
harus memperhatikan karakteristik individu, kebutuhan individu, karena individu
merupakan pribadi yang unik.
3) Bimbingan menekankan pada pandangan
yang positif; maksudnya individu dengan usahanya sendiri mampu mencukupi
perkembangan yang optimal.
4) Bimbingan adalah usaha bersama;
bimbingan tidak dapat dilakukan sendiri oleh konselor.
5) Pengambilan keputusan adalah bagian
yang esensial dalam bimbingan; bimbingan diarahkan membantu individu untuk
membuat keputusan yang diambilnya atas dasar kecakapan dan tanggung jawab sendiri.
Bimbingan dapat dilaksanakan diberbagai latar;
menurut kebutuhan dan permasalahan yang timbul.